1. Menurutmu, apa saja kehebatan orang Bugis Makassar pada masa lalu berdasarkan tayangan tadi?
Jawaban :
Dari tayangan tersebut, kita dapat mengetahui kehebatan orang Bugis Makassar pada masa lalu yaitu:
- Menguasai daerah pesisir Sumatra bagian timur sampai pesisir selatan.
- Menjadi wira samudra yang sangat disegani oleh para pedagang, pelaut dan bajak laut.
2. Bagaimana cara membuat Perahu Pinisi? Ceritakan dengan singkat kepada keluargamu!
Jawaban :
Dalam membuat Perahu Pinisi, kayu yang digunakan biasanya kayu jati dan kayu mahoni.
Kayu Jati dan kayu Mahoni dikumpulkan setiap tanggal 5 dan tanggal 7 setiap bulannya ( tanggal 5 berarti rezeki yang sudah ada di tangan dan tanggal 7 berarti selalu mendapatkan rezeki ).
Perahu Pinisi yang pertama kali dibuat adalah Badan Perahu Pinisi terlebih dahulu.
Penggabungan kayu tidak menggunakan perekat lem maupun paku, tetapi menggunakan Pasak kayu sisa pembuatan Perahu Pinisi.
Kayu Pondasi bangunan Perahu Pinisi harus mengharap ke arah timur laut.
Ada 2 kayu pondasi ( lunas ) dalam pembuatan Perahu Pinisi. Pondasi bagian depan melambangkan laki-laki dan dilarung ke laut untuk penolak keburukan dan simbol kesiapan mencari nafkah.
Sedangkan pondasi bagian belakang melambangkan perempuan dan disimpan di rumah.
3. Apa yang bisa kita teladani dari Bapak Muhammad Djafar, pembuat perahu Pinisi? Mengapa?
Jawaban :
Umur Bapak Muhammad Djafar hampir 90 dan ia tetap mempertahankan membuat perahu bersama anak-anaknya.
Hingga umur hampir 90 tahun ia tetap menjaga tradisi membuat perahu pinisi.
Bapak Muhammad Djafar memiliki keahlian untuk membuat Perahu Pinisi dan telah mengharumkan nama Indonesia dengan hasil karyanya.
Beliau walau tidak memiliki pendidikan yang tinggi, tetapi mau bekerja keras dan berusaha memberikan keahliannya untuk bisa menciptakan karya yang luar biasa.
Inilah yang bisa kita teladani agar tidak putus semangat dan bekerja keras jika ingin sukses dan berhasil.
Jawaban :
Dari tayangan tersebut, kita dapat mengetahui kehebatan orang Bugis Makassar pada masa lalu yaitu:
- Menguasai daerah pesisir Sumatra bagian timur sampai pesisir selatan.
- Menjadi wira samudra yang sangat disegani oleh para pedagang, pelaut dan bajak laut.
2. Bagaimana cara membuat Perahu Pinisi? Ceritakan dengan singkat kepada keluargamu!
Jawaban :
Dalam membuat Perahu Pinisi, kayu yang digunakan biasanya kayu jati dan kayu mahoni.
Kayu Jati dan kayu Mahoni dikumpulkan setiap tanggal 5 dan tanggal 7 setiap bulannya ( tanggal 5 berarti rezeki yang sudah ada di tangan dan tanggal 7 berarti selalu mendapatkan rezeki ).
Perahu Pinisi yang pertama kali dibuat adalah Badan Perahu Pinisi terlebih dahulu.
Penggabungan kayu tidak menggunakan perekat lem maupun paku, tetapi menggunakan Pasak kayu sisa pembuatan Perahu Pinisi.
Kayu Pondasi bangunan Perahu Pinisi harus mengharap ke arah timur laut.
Ada 2 kayu pondasi ( lunas ) dalam pembuatan Perahu Pinisi. Pondasi bagian depan melambangkan laki-laki dan dilarung ke laut untuk penolak keburukan dan simbol kesiapan mencari nafkah.
Sedangkan pondasi bagian belakang melambangkan perempuan dan disimpan di rumah.
3. Apa yang bisa kita teladani dari Bapak Muhammad Djafar, pembuat perahu Pinisi? Mengapa?
Jawaban :
Umur Bapak Muhammad Djafar hampir 90 dan ia tetap mempertahankan membuat perahu bersama anak-anaknya.
Hingga umur hampir 90 tahun ia tetap menjaga tradisi membuat perahu pinisi.
Bapak Muhammad Djafar memiliki keahlian untuk membuat Perahu Pinisi dan telah mengharumkan nama Indonesia dengan hasil karyanya.
Beliau walau tidak memiliki pendidikan yang tinggi, tetapi mau bekerja keras dan berusaha memberikan keahliannya untuk bisa menciptakan karya yang luar biasa.
Inilah yang bisa kita teladani agar tidak putus semangat dan bekerja keras jika ingin sukses dan berhasil.