Quantcast
Channel: Mari Belajar - Belajar dimana saja dan kapan saja.
Viewing all articles
Browse latest Browse all 412

Activity Diagram (Diagram Aktifitas)

$
0
0


  • Activity Diagram menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses.
  • Activity Diagram dipakai pada business modeling untuk memperlihatkan urutan aktifitas proses bisnis.
  • Struktur activity diagram ini mirip flowchart atau Data Flow Diagram pada perancangan terstruktur.
  • Activity Diagram sangat bermanfaat apabila kita membuat diagram ini terlebih dahulu dalam memodelkan sebuah proses untuk membantu memahami proses secara keseluruhan.
  • Activity diagram dibuat berdasarkan sebuah atau beberapa use case pada use case diagram.
Simbol Activity Diagram

Activity

Activity menggambarkan sebuah pekerjaan/tugas dalam workflow.
Pada UML, activity digambarkan dengan simbol belah ketupat=‘lozenge’ (horizontal top and bottom with convex sides).

Start State

Start state dengan tegas menunjukkan dimulainya suatu workflow pada sebuah activity diagram.
Hanya ada satu start state dalam sebuah workflow.
Pada UML, start state digambarkan dengan simbol lingkaran yang solid.

End State

End state menggambarkan akhir atau terminal dari pada sebuah activity diagram.
Bisa terdapat lebih dari satu end state pada sebuah activity diagram.
Pada UML, end state digambarkan dengan simbol sebuah bull’s eye.

State Transitions

State transition menunjukkan kegiatan apa berikutnya setelah suatu kegiatan sebelumnya.
Pada UML, state transition digambarkan oleh sebuah solid line dengan panah.

Decisions

Decision adalah suatu titik/point pada  activity diagram yang mengindikasikan suatu kondisi dimana ada kemungkinan perbedaan transisi.
Pada  UML, decision digambarkan dengan sebuah simbol diamond.

Swimlanes

Object swimlane untuk menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu.

Petunjuk Membuat Diagram Aktivitas

  1. Mulailah dengan node awal untuk titik awal.
  2. Tambahkan partisi jika relevan untuk analisis yang dibuat. 
  3. Tambahkan aksi untuk setiap langkah utama dari use case.
  4. Tambahkan alur dari setiap aksi ke aksi lain, keputusan atau node akhir. Setiap aksi hanya mendapat satu alur masuk dan satu alur keluar menuju ke forks, joins, decisions, dan merges.
  5. Tambahkan decisions jika alur dipecah menjadi beberapa pilihan. Jangan lupa untuk menggabungkan kembali dengan merge.
  6. Tambahkan forks dan joins jika aktivitas akan dilakukan secara paralel. 
  7. Akhiri proses dengan notasi untuk akhir aktivitas. 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 412

Trending Articles